Senin, 27 Februari 2012

LOMBOK BARAT, TERUSKAN INOVASIMU


DESA BATULAYAR: Jika pada zaman dahulu, untuk  mengetahui nama wilayah, baik desa, kampong dan sebagainya, orang akan sedikit repot untuk bertanya. Apalagi jika orang yang bertanya tersebut memiliki sifat malu yang tinggi (pemalu), biasanya sungkan. Memang benar kata pepatah “Malu Bertanya, Sesat di Jalan”. Zaman sekarang memang telah berubah, bisa dibayangkan, untuk sekedar masuk gang saja, sudah dibuatkan nama. Gang Kuburan, Jln. Biduri, misalnya. Perkembangan teknologi yang semakin pesat tidak hanya memudahkan masyarakat untuk serba mudah mengakses kebutuhan, namun juga mampu merubah pola pikir manusia. Seolah serba instan.
Pemerintah Kabupaten Lombok Barat akhir-akhir ini semakin banyak melakukan inovasi dan kreasi untuk kepentingan masyarakat Lombok Barat. Pemasangan nama wilayah di setiap Dusun dan Desa dengan menggunakan plank-plank menjadi inovasi di bulan kedua tahun 2012. Dengan melihat nama plank, orang yang melintasi jalan serta merta akan mengetahui daerah yang tengah dimasuki. Tidak keki untuk bertanya, tinggal membacanya saja.  Tidak lagi nyasar, dan tujuan pun segera tercapai.
Ide-ide cemerlang pemerintah seperti di atas perlu dikembangkan. Setidaknya akses informasi, komunikasi, serta transportasi menjadi lebih lancar. Di satu sisi, perhatian pemerintah kepada bawahan (masyarakat) dirasakan  mewujud dan masyarakat akan semakin percaya dengan dengan semua program pemerintah. Hubungan harmonis antara masyarakat dengan pemerintah sejatinya tidak mesti dalam bentuk formal (disuksi, rakor, sharing and hearing), namun juga dapat menggunakan symbol-simbol perhatian yang kecil seperti pemasangan nama wilayah dengan menggunakan plank atau dalam bentuk gapura.